Rabu, 19 Januari 2011

Makna cinta

Kondisi stres yang sedang kita alami, baik mengenai tekanan
pekerjaan maupun masalah keluarga, cenderung membuat kita
menjadi orang yang lebih cepat marah dan mudah emosi. Di
dalam berhubungan, terkadang perilaku tersebut bisa
menyebabkan perasaan tersinggung atau bahkan pertengkaran
dengan pasangan kita. Oleh sebab itu, mari redam hawa
peperangan dengan mengerti sedikit siapa dan bagaimanakah
pasangan kita.
Tidak ada orang yang sempurna. Kita semua pasti memiliki
kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan pasangan
kita. Dengan mencoba belajar untuk bisa melihat mereka dari
sudut pandang yang lebih rasional atau lebih dimengerti, mungkin
bisa menjadi kado hari Valentine terbaik yang bisa diberikan
kepada pasangan kita. Menurut studi yang dilakukan di University
of Washington, Neil Jacobson, PhD, psikolog dan pendiri
integrative behavioral couples therapy, menyatakan perilaku saling
menerima antar pasangan tidak hanya akan meningkatkan
keintiman dan kepuasan dalam berhubungan saja, tapi juga bisa
menghindari kita terjadinya perselingkuhan. Sebab dengan sikap
saling menerima, maka kedua belah pihak tidak akan merasakan
adanya tekanan satu sama lain.
Sembrono.
Jika seorang pria mampu membangun rumah,
menerbangkan pesawat, memperbaiki mobil yang rusak,
tapi banyak wanita yang merasa heran, mengapa para
suami tidak bisa membersihkan cucian piring? Atau sekedar
mengganti tisu di toilet yang sudah habis? Sebenarnya, kita
tidak perlu seorang profesor untuk mengetahui alasan
mengapa wanita lebih condong bisa melakukan pekerjaan
rumah lebih banyak dibading yang para kaum pria bisa
kerjakan.
Sebenarnya, faktor keengganan suami pasangan membantu kita
adalah karena mereka memiliki rasa takut lebih besar akan
mengganggu pekerjaan kita dibanding kekacauan yang bisa dan
akan mereka perbuat.
Dibanding marah-marah, sebaiknya apa yang bisa kita lakukan?
Gunakanlah komunikasi yang efektif, yaitu komunikasi yang tidak
hanya sebatas penyampaian pesan saja tapi harus disertakan
dengan kontak verbal, seperti kontak mata dan penggunaan
intonasi yang tepat, atau kita bisa membubuhkan sedikit humor.
Jika suami tampak tidak peduli sama sekali dengan debu-debu
yang menempel di perabot rumah, maka pahamilah bahwa
memang kaum pria tidak didesain untuk bisa memperhatikan hal-
hal yang kecil seperti kaum perempuan.
Tidak banyak bicara.
Biasanya, wanita memang lebih terbuka dan cerewet
dibanding kaum pria. Penelitian yang dilakukan Ronald
F.Levant, EdD, dari University of Akron, menyatakan
sebenarnya baik lelaki maupun perempuan dilahirkan
dengan kapasitas berperilaku ekspresif yang sama, namun
yang membuatnya berbeda adalah cara
mensosialisasikannya saja.
Orang tua akan lebih cenderung mengekspos jangkauan emosi
mereka yang lebih luas pada anak perempuannya dibanding anak
lelaki, dan orang tua juga bekerja keras untuk bisa mengantur
perubahan emosi dari anak-anak mereka. Mungkin saja, pasangan
hidup kita merupakan tipe lelaki pendiam dikarenakan sejak kecil
memang mereka tidak diajarkan untuk mengekspresikan emosi
mereka. Jadi jangan pernah menginterpretasikan “diamnya”
pasangan sebagai sinyal bahwa mereka sudah mulai bosan dan
tidak lagi tertarik dengan kita. Seharusnya, jika kita percaya akan
besarnya cinta pasangan pada kita, maka kita bisa melihat
bagaimana pasangan mengkomunikasikan bentuk cinta mereka
dengan cara yang non-verbal.
Terlalu sibuk.
Memiliki pasangan yang bekerja 7/24 jam memang kadang
membuat kita kesal, marah dan tidak dihargai. Tapi cobalah
kita selami satu kata, yaitu pengampunan. Dimana kita bisa
menerima dan mengampuni kesalahan orang lain serta
mengubah pengampunan tersebut menjadi rasa sayang.
Ajaklah pasangan kita untuk berbicara dari hati ke hati,
ketimbang hanya menyalahkan dan mengeluarkan kalimat
makian. Berikan rasa hormat dan dukungan kepada
pasangan kita sehingga mereka bisa merasakan kalau kita
selalu ada untuk mendukung dan memberikan perhatian
kepada mereka. Dan pada akhirnya, mereka dengan
sendirinya akan merubah jadwal kerja dan ingin
menghabiskan waktu lebih banyak dengan kita.
Berusaha untuk belajar mencintai kekurangan pasangan kita bukan
berarti mereka akan merubah perilaku mereka. Tapi, yang pasti
kita sendiri akan merasakan perubahannya, seperti peningkatan
rasa percaya, intimasi, dan rasa sayang kepada pasangan kita.
Coba pada kali ini :
Tuliskan surat kepada pasangan kita yang berisi apresiasi
kita untuk segala bentuk empati, keingintahuan, dan
kebaikan yang dia tunjukkan melalui kekurangan yang ada
padanya.
Berikan pasangan kita kado spesial untuk merayakan
perbedaan kita. Contoh, jika pasangan kita suka menikmati
konser dengan hingar bingarnya dan kita tidak, coba belilah
2 tiket konser untuk kita tonton bersama. Tunjukkan betapa
besarnya cinta kita dengan menikmati konser tersebut
karena hal itu yang akan membuat pasangan kita bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar